Pengertian Pemasaran di Era Ad-Blocker dan Ad-Fatigue:
Di era digital yang semakin maju ini, pengguna internet semakin terlatih dalam menghindari iklan yang mengganggu. Ad-Blocker dan Ad-Fatigue, yaitu ketidakpuasan terhadap jumlah iklan yang terlalu banyak dan sering muncul, telah menjadi tantangan baru bagi para pemasar. Untuk tetap relevan dan efektif dalam mempromosikan produk atau layanan, pemasar harus mengadaptasi strategi mereka.
Ad-Blocker adalah perangkat atau perangkat lunak yang digunakan oleh pengguna internet untuk memblokir iklan yang muncul di situs web dan platform digital lainnya. Ini memberikan pengguna kendali atas jenis iklan yang mereka lihat atau menghindari iklan sama sekali. Pengguna sering kali menjadi kurang responsif atau bahkan mengabaikan iklan karena kejenuhan terhadap iklan yang berlebihan.
Berikut beberapa pendekatan pemasaran yang dapat diambil dalam menghadapi Ad-Blocker dan Ad-Fatigue:
- Konten yang Bernilai Tinggi: Pemasar harus memfokuskan pada pembuatan konten yang bernilai tinggi. Konten yang bermanfaat, informatif, atau menghibur akan lebih disukai oleh pengguna internet.
- Pemasaran Influencer: Menggandeng influencer yang memiliki basis pengikut yang besar dan loyal dapat menjadi strategi yang efektif. Pengguna internet cenderung lebih menerima iklan yang disampaikan oleh seseorang yang mereka kenal dan percayai.
- Pemasaran Konten: Dalam menghadapi Ad-Blocker dan Ad-Fatigue, pemasar dapat memanfaatkan pemasaran konten untuk menyampaikan pesan pemasaran mereka.
- Personalisasi dan Segmentasi: Dalam usaha untuk menghindari Ad-Fatigue, pemasar harus menggunakan pendekatan personalisasi dan segmentasi yang lebih canggih. Dengan memahami preferensi dan minat pengguna, pemasar dapat menyampaikan pesan yang relevan dan menarik secara lebih spesifik.
- Pemasaran Melalui Saluran Alternatif: Selain mengandalkan iklan tradisional, pemasar dapat mencari saluran alternatif yang lebih efektif dalam menjangkau pengguna yang terbiasa menggunakan Ad-Blocker. Misalnya, mereka dapat memanfaatkan media sosial, email marketing, optimasi mesin pencari (SEO), atau pemasaran afiliasi.
- Keterlibatan Interaktif: Keterlibatan interaktif dengan pengguna dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi Ad-Fatigue. Misalnya, pemasar dapat membuat kontes atau kuis yang melibatkan pengguna, atau memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman yang menarik.
Dengan memprioritaskan konten bernilai tinggi, memanfaatkan influencer, menggunakan strategi pemasaran konten, personalisasi, serta mencari saluran dan teknik pemasaran alternatif.
Berikut ini beberapa contoh pemasaran di era Ad-Blocker dan Ad-Fatigue:
- Konten Bernilai Tinggi: Sebuah perusahaan teknologi dapat membuat blog yang memberikan panduan praktis, tips, dan trik seputar penggunaan teknologi mereka. Konten ini tidak hanya memberikan nilai tambah kepada pengguna, tetapi juga memperkuat kehadiran merek di bidang tersebut.
- Pemasaran Influencer: Sebuah merek kosmetik bekerja sama dengan seorang influencer kecantikan yang memiliki pengikut yang besar di media sosial.
- Pemasaran Konten: Sebuah perusahaan makanan menyediakan resep masakan yang menarik dan inspiratif di situs web mereka, serta membuat video tutorial memasak yang dibagikan di kanal YouTube mereka.
- Saluran dan Teknik Pemasaran Alternatif: Sebuah merek fashion bekerja sama dengan influencer fashion di media sosial untuk memperkenalkan produk terbaru mereka melalui posting yang kreatif dan gaya hidup yang relevan.
- Keterlibatan Interaktif: Pemenang kontes dapat memenangkan hadiah menarik, sehingga mendorong keterlibatan pengguna dan memperluas jangkauan merek. Dalam menghadapi Ad-Blocker dan Ad-Fatigue, pemasar harus terus berinovasi, memahami perilaku konsumen, dan mengadopsi pendekatan yang lebih kreatif dan relevan untuk tetap efektif dalam mempromosikan produk atau layanan mereka.
Autor: Naila izza Membership ProdukVIP.com